Pristiwa
kesurupan massal kerap terjadi di negara kita. Banyak kita dengar
beritanya melalui media elektronik atau membacanya di media cetak maupun
online. Pristiwa ini sebenarnya sudah terjadi sejak dulu. Rasullullah
Saw juga dalam beberapa riwayat berkali-kali menangani masalah
kesurupan.
*Referensi Majemuk Fatwa-Ibnu Taimiyah, Kerasukan Massal dan Ayat-Ayat Manzil-Suparyakir dan beberapa kitab dan buku lainnya.
Sehingga
fenomena tersebut buakanlah fenomena baru. Hanya saja seiring dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini, berita atau kabar cepat
terpublikasikan. Sehingga kita cepat tahu terjadinya pristiwa tersebut
karena kecepatan persebarannya.
Adapun penyebab terjadinya pristiwa yang sering dinamai kesurupan massal diantaranya.
Pertama
bukan kerasukan, tetapi memang depresi karena tekanan mental cukup
berat sehingga menyebabkan manusia hilang kesadaran atau kontrol
sehingga seolah-oleh seperti kesurupan atau histeris.
Kondisi
ini sangat rentan terjadi saat kondisi pikiran suntuk, beban pikiran
yang berat ditambah lagi dengan kondisi badan yang capek. Orang yang
mengalami gangguan itu bisa menularkan kepada yang lainnya melalui
sugesti.
Utamanya
kaum perempuan yang rata-rata memiliki mental dan rasa iba dibawah
lelaki, sehingga mudah terstimulus dan menjadikannya histeris atau
depresi.
Kemudian ada juga yang memang kemasukan jin secara bersama-sama.
Syaihul
Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Majemuk Fatwa (24/267) menjelaskan
bahwa para imam Ahlussunnah Wal Jamaah telah menyepakati bahwa jin dapat
masuk kedalam tubuh manusia. Ibnu Taimiyah kemudian mengutip firman
Allah surat Al-Baqoron ayat 275 yang artinya:
“Orang-orang
yang memakan riba ridaklah bangikit melainkan seperti bangkitnya orang
yang kemasukan setan sehingga menyebabkannya gila…,”
Dalam
hadist Rasulullah Saw bersabda. “Sesungguhnya setah beredar dalam diri
manusia seperti mengalirnya darah” (HR Mutafaquan Alaih)
Dalam berbagai riwayat hadis lainnya Rasulullah juga berkali-kali melakukan pengusiran terhadap jin yang memasuki manusia.
Ibnu
Taimitah juga berpendapat bahwa saitan adalah leluhur jin. Dia juga
berpendapat bahwa gangguah jin terhadap manusia ini bisa terjadi
lantaran kesenangan dan rasa rindu.
Namun
kebanyakan ini terjadi karena pemberian hukuman dari jin. Karena
manusia menyakiti jin atau para jin, seperti melakukan kencing terhadap
sebagian jin, menyiramkan air panas, dll. Walaupun sebenarnya manusia
sendiri merasa tidak berbuat seperti itu. Namun ada juga jin yang
bersifat. Iseng bodoh dan jahat.
Untuk
mengatasi masalah kesurupan massal ini baik yang karena depresi ataupun
gangguan jin perlu penanganan dari ahlinya. Namun setidaknya penanganan
tersebut juga bisa dilakukan secara mandiri dengan cara membaca
ayat-ayat suci Al-quran.
Utamanya
ayat-ayat Manzil yang sudah terbukti bisa menyembuhkan orang yang
terkena gangguan jin seperti kesurupan dan gangguan sihir. Juga dapat
menyembuhkan manusia dari penyakit rohani dan jasmani,
Caranya
yakni dengan membaca ayat-ayat tersebut lalu menghembuskan kedalam air.
Kemudian minumkan air tersebut kepada orang yang dimaksud seraya berdoa
kepada Allah untuk kesembuhannya.
Kemudian
setelah sadar, nasehatilah orang yang sakit tersebut untuk hidup secara
syar’i menjalankan ketaatan kepada Allah dan menghindari dari perbuatan
maksiat.
Berikut
ayat-ayat Manzil: Alquran surat Al-Fatihah, Al-Baqoroh ayat 1-7,
Al-Baqoroh ayat 163, Ayat Kursi dan dua ayat sesudahnya, Al Baqoroh ayat
284-286, Ali-Imran ayat 18, Ali Imron 26-27, Al-A’raf 54-56, Al-Isra’
ayat 110-111, Al-Mukminun 115-118, As-Shaffaat 1-11, Ar-Rahman 33-40,
Al-Hasyr 21-24, Al-Jin ayat 1-4, Al-Kafirun 1-6, Suarat Al-Ikhlas,
Al-Falaq dan An-Nas.
Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umunya. Mudah-mudahan kita selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Amin.
No comments:
Post a Comment