Setiap gerakan dalam salat ada hikmah yang tersimpan yang harusnya kita tahu. berikut hikmah-hikmah tersebut.
1.
Mengangkat Tanggan Saat Takbirotul Ihrom. Mengangkat tangan saat takbir
pembuka shalat sebagai bentuk ketundukan, dan merendahkan diri serta
pasrah. Sebagaimana orang yang tertawan, dia akan mengangkat tangannya
apabila sudah terkalahkan bertanda pasrah atau menyerah.
Selain
itu, mengangkat kedua tangan juga merupakan isyarah untuk mencampakkan
urusan dunia dan konsentrasi menghadap solat secara totalitas.
2.
Meletakkan tangan diatas pusar dan dibawah dada adalah agar kedua
tangan itu berada diatas organ tubuh yang mulia yaitu hati. Ini
dimaksudkan untuk menjaga iman di dalamnya, karena orang yang ingin
memelihara sesuatu maka kedua tangannya harus diletakkan diatas
tersebut. Posisi tangan yang demikian juga mendorong kepada kekhusukan.
3. Rukuk menjadi pembeda dengan shalatnya orang Yahudi. Karena salam shalatnya orang Yahudi tidak terdapat rukuk.
4. Hikmah menetakkan kedua tangan diatas lutu saat rukuk akan membantu meluruskan posisi punggung dan leher.
5.
I’tidal adalah untuk mengingatkan hati agar tetap bersikap rendah diri
dan merasa hina dihadapan Allah. Kemudian menjauhi sifat gila jabatan
dan perilaku sombong.
6.
Sujud dalam shalat itu diulangi dua kali dalam satu rakaat. Ini
bertujuan menghina syetan, karena setan tidak mau sujud kepada Nabi Adam
As. Posisi sujud melambangkan kerendahan diri yaitu dengan meletakkan
dahi diatas tempat terinjaknya kaki yang menyebabkan diterimanya doa.
Meletakkan
wajah diatas bumi terdapat hikmah yang sangat mendalam, karena wajah
merupakan anggota yang muliya. Dengan meletakkan wajah diatas bumi
berarti seseorang menampakkan kehinaan dan kerendalhan dirinya di sisi
Allah. Sujud mendekatkan hamba pada tuhannya.
7.
Duduk iftiros disunahkan pada saat duduk diantara dia sujud dan tahiyat
awal. Ini mempermudah mushalli untuk kembali bergerak. Beda halnya
ketika duduk tawaruk, maka mempersulit untuk melakukan gerakan
kembali. Disebut duduk iftirosy karena mushalli menjadikan atau
meletakkan kakinya seperti alas duduk.
8.
Hikmah Duduk Tawarruk yakni membedakan antara duduk dalam dua tasyahud
agar makmum masbuq mengetahui keadaan imam. Duduk tawaruruk menjadikan
mushalli duduk diatas pantatnya. Berbeda dengan iftirasy yang beralaskan
kaki.
Duduk
tawarruk ini disunatkan dilakukan pada tasyahud akhir. Ini karena duduk
dengan cara tersebut tidak lagi bersiap-siap untuk berdiri melainkan
bersiap-sIap untuk salam.
9.
Hikmah mengangkat jari telunjuk kanan pada saat mengucapkan kalimat
Illaullah adalah menunjukkan bahwa tuhan yang berhak disembah adalah
tuhan Yang Maha Esa. Jadi dalam posisi demikian, orang yang shalat
mengkompromikan antara ucapan, pekerjaan dan keyakinan mengesakan Allah.
Jari
telunjuk dikhususkan untuk diangkat karena di jari tersebut ada urat
penyambung dengan urat tali jantung. Jadi seakan-akan jari telunjuk
menjadi penyebab hadirnya hati.
10.
Hikmah memandang tempat sujud ialah mendekatkan pada kekhusyukan dan
tempat sujud merupakan tempat paling mulia dan lebih mudah untuk
dipandang daripada tempat lainnya.
Disunatkan
memandang tempat sujud dalam shalat. Kecuali pada saat mengucapkan
kalimat illauloh pada tasyahud, maka harus memandang jari telunjuk yang
diangkat.
*Dirangkum dari buku Kaifiyah dan Hikmah Shalat Versi Kitab Salaf karya HM Masykuri Abdurrahman.
No comments:
Post a Comment