“Andaikan
saja aku dapat menyuruh seseorang bersujud kepada orang, maka
kuperintahkan wanita bersujud pada suaminya” (HR At-Tirmidzi)
Sahabat
Islamiana, sekedar mengulang. Istri yang baik ialah istri yang dapat
menjalankan kewajibannya kepada suami sesuai tuntunan agama. Begitu
sebaliknya. Namun kali ini Islamiana paparkan beberapa hal yang harus
dihidari istri agar mendapat Ridho Allah Swt.
Pertama Jangan Tolak Ajakkan Suami
Ketika
suami mengajak istri untuk “tidur bersama”, maka istri tidak boleh
menolaknya. Karena itu adalah kewajiban seorang istri kepada suami.
Namun bila memiliki uzur syari misalnya sedang halangan dan lainnya,
maka boleh menolaknya dengan memberitahukan kondisi yang ada.
Atau
bila tidak memiliki uzur, namun istri punya alasan lain yang memang
karenanya tidak bisa memenuhi ajakan suami, maka istri harus memberikan
alasan yang baik kepada suami sehingga suaminya benar-benar tidak
jengkel dan rido.
Oleh
karena itu, sudah seyogyanya, bila istri hendak tidur lebih dulu dari
suaminya, memintalah izin pada sang suami tercinta. Agar tiada
kejengkelan di hati suami karenanya.
Abu
Hurairah berkata, Bersabda Rasulullah Saw. “Jika suami memanggil
isterinya untuk tidur bersama, namun mendadak istrinya menolak, sehingga
semalam itu menjadi jengkel (marah) pada isterinya. Para malaikat
mengutuk pada istrinya itu sehingga pagi,” (HR Bukhory dan Muslim).
Kedua Tak Boleh Puasa Sunat tanpa Seizin Suami
Ini
juga harus diketahui istri. Jangan pula melakukan puasa sunat dengan
mengharap pahala, namun malah justru mendapatkan dosa karenanya.
Sebab
puasa sunat yang dillakukan istri yang ketika itu suaminya ada, namun
tidak meminta izin kepadanya, atau tidak di izinkan suami, namun tetap
berpuasa, maka puasanya tidak halal dilaksanakan.
Ketiga
Tidak boleh mengizinkan orang masuk ke dalam rumahnya tanpa seizin
suaminya. Kecuali bila suami sudah menghalalkan atau memberikan izin
atasnya.
Abi Hurairah berkata, bersabda Rasulullah Saw.
“Tiada
dihalalkan bagi isteri berpuasa sunat diwaktu ada suaminya, melainkan
dengan isin suaminya. Juga tak boleh istri mengizinkan orang masuk ke
rumahnya melainkan dengan izin suaminya” (Bukhory dan Muslim)
Keempat: Penuhi Panggilan Suami
Bila
suami memanggil isterinya untuk suatu hajatnya, maka istri harus segera
memenuhi panggilan itu. Jangan justru menunda-nunda atau mengulur-ulur.
Atau bahkan tidak menghiraukan panggilan sang suami. Hal tersebut
adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan dalam agama.
“Apabila
seorang suami memanggil isterinya untuk suatu hajatnya, maka harus
segera disambut, walau ia (istri) sedang menjaga masakan diatas api” (HR
At-Tirmidzi dan An-Nasai)
Dari
pemaparan diatas, jelas ridho suami sangat penting didapatkan istri.
Kejarlah keridoan suami wahai para wanita. Karena “surgamu berada
dibawah telapak kakinya”. Dalam sebuah hadis juga dijelaskan oleh
Rasulullah yang artinya, “Andaikan saja aku dapat menyuruh seseorang
bersujud sepada seseorang, maka kuperintahkan wanita bersujud pada
suaminya” (HR At-Tarmidzi)
Bila
istri sudah mendapatkan ridho sang suami maka balasannya adalah
surganya Allah Swt. “Tiap istri yang meninggal dan diridoi oleh
suaminya, masuk surga,” (HR At-Tirmidzi), Semoga bermanfaat. Waullohu
A’lamu.
No comments:
Post a Comment